Senin, 21 September 2009

"BAB 2" PERSAHABATAN DUNIA MAYA

PERSAHABATAN DUNIA MAYA





Banyak hal yang bisa menjadikan alasan satu hubungan persahabatan, misalnya berawal dari kondisi dimana kesendirian dan kekecewaan yang didasarkan rasa ingin balas dendam terhadap seseorang atau keadaan, atau karena satu bahkan beberapa alasan lainnya yang beragam macam. Terciptanya hubungan persahabatan, dengan visi dan misi yang sama akan terjalin hubungan persahabatan maya layaknya persahabatan dunia nyata. Curhat lewat dunia maya, pada salah satu user atau lebih, meski baru dikenal, jika bisa seide, atau bahkan sehati (bahasa gaul anak muda sekarang) seolah gayung bersambut, akan lancar dan menjadi satu hubungan persahabatan yang indah. Itulah awal dari kehidupan maya yang manis.


Selisih paham pasti ada dalam percakapan dalam dunia maya. Tapi semua tergantung tiap individu dalam mengambil sikap dan tingkah laku. Ada orang yang suka bersikap frontal, brutal, formal, atau bahkan wise. Hal ini semua tercipta sesuai image yang ingin ditampilkan sang user. Jika ingin terlihat seolah-olah seperti gadis berumur belia, gunakanlah bahasa dan sikap sebagaimana seorang belia. Siapapun atau apapun image yang ingin kita ciptakan, bersikaplah seperti ciptaan itu di dunia maya. Lain lagi kalau ingin menciptakan image sebagai pria atau sebaliknya dengan notabanenya mereka bukanlah mereka (maksudnya seorang pria menciptakan image menjadi seorang wanita, atau sebaliknya seorang wanita menciptakan image menjadi seorang pria), sedikit dibutuhkan manipulasi yang lebih besar, karena pria bukan wanita dan wanita juga bukan pria. User harus bisa menciptakan image sendiri, seperti apa yang diinginkannya.


Terlepas daripada hal itu semua, banyak juga para user yang jujur, mengatakan siapa mereka dengan jujur, tanpa tedeng aling, dengan maksud ”It’s me”, menunjukkan pada semua user bahwa ”Inilah saya”. Meskipun terkadang, dengan kejujuran, banyak pula yang meragukan kebenarannya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, inilah dunia maya, apapun bisa terjadi. Kebohongan bisa dianggap dan dipercayai sebagai kejujuran, begitu juga sebaliknya dimana suatu kejujuran bisa dianggap dan dipercayai sebagai kebohongan.


Semua tergantung intensitas komunikasi dunia maya yang beralih ke dunia nyata melalui telepon pribadi atau pertemuan langsung di dunia nyata. Percakapan melewati cyber, mungkin bisa dimanipulasi 100%. Tidak dengan percakapan telepon langsung, yang bisa dinilai dari getar nada suara (itupun jika bisa menilainya). Untuk tahap ini, sapaan yang berlanjut melalui saluran telepon pribadipun, jika akal tak bermain, kita bisa saja dengan mudah tertipu bujuk rayu manis. Tapi, kadang kala, ada juga yang mengabaikan rayuan sampah itu. Meskipun dia tahu bahwa hal ini adalah kebohongan belaka, tapi dia menikmati sandiwara yang telah dia atau mereka ciptakan sendiri.


Selain adanya pertemuan, beberapa user, ada yang tidak menginginkan pertemanan dunia maya tercampur aduk dengan pertemanannya dalam dunia nyata, sehingga user ini tidak menginginkan temu muka (kopi darat). Dalam kasus ini, sang user bisa dalam dua situasi kondisi. Kebanyakan, mereka adalah para user-user pembohong yang hanya menginginkan kesenangan maya. Tapi ada pula yang tidak menginginkan kehidupan maya tercampur aduk dengan kehidupan nyata (pribadi).


Seperti yang pernah saya tanyakan pada seorang user yang saya tuakan di dunia maya yang saya geluti. Alasan utama mengapa beliau tidak menginginkan pertemuan di dunia nyata dengan teman-teman dunia mayanya, meskipun hubungan pertemanan itu, mungkin menurut pandangan saya pribadi, sudah sangat akrab. Sederhana memang, satu alasan klasik, ternyata beliau tidak menginginkan ”Fitnah”. Beliau yang sudah berkeluarga tidak ingin pasangannya, ataupun keluarganya yang lain berfikiran buruk tentang pertemanannya di dunia maya. Untuk mengatasi masalah ini, beliau tetap membatasi dan memberi garis pemisah antara pergumulan dunia maya dan aktifitas dunia nyata miliknya.


Sangat rumit pertemanan dunia maya yang penuh dengan kebohongan dan kemunafikan. Saya sendiri, pernah mundur dari satu komunitas yang sempat membesarkan nama saya dan banyak memberikan saya pelajaran yang sangat bermanfaat, hingga sekarangpun saya belum siap untuk kembali. Sepele mungkin, hal ini dikarenakan kemuakan saya atas kebohongan dan kemunafikan itu sendiri. Saya sudah lelah dengan pergumulan maya yang kosong, muak dengat carut-marut topeng kepalsuan. Terlihat sangat egois dan ironi memang, tapi itulah kenyataan walaupun berada dan bergulat dalam pergumulan maya, kehidupan maya yang nyata.


Apakah salah jika saya menarik diri dari persahabatan yang penuh kebohongan dan kemunafikan? Jika saya telah memutuskan ingin masuk ke dalam satu dunia, saya lebih memilih tempat dimana saya merasa sangat nyaman dan aman. Terserah apa kata orang, saya tak ambil pusing ”It’s me”, inilah saya. Kalau kalian ingin bergulat dengan kebohongan, silakan. Itu hak individu. Biarkan saya dengan dunia yang saya inginkan. Banyak komunitas dunia maya, bahkan lebih dari 50% penghuninya, lebih nyaman berteman dengan komunitas dunia maya sendiri. Kebanyakan mereka (para user komunitas dunia maya ), berteman dengan kalangan user dunia maya hingga mencapai 60 sampai 70 persen, lebih banyak daripada teman di dunia nyata.


Dalam kasus seperti ini, saya ulangi lagi, semua tergantung individu. Dunia yang seperti apa yang kalian inginkan? Dunia yang seperti apa yang siap kalian geluti? Hanya individulah yang bisa menjawab. Berulang kali saya katakan, apapun bisa terjadi dalam dunia maya. Apa yang anda inginkan?


Kembali pada topik ”Persahabatan Maya”, sangat menyenangkan mempunyai sahabat dalam suka dan duka. Entah itu dalam persahabatan dunia nyata maupun persahabatan dunia maya. Yang terutama, jalinan persahabatan itu didasari rasa kasih sayang dan kejujuran, walaupun tidak perlu 100% harus menceritakan diri pribadi pada lawan bicara. Jika tak ingin orang lain tahu tentang dirimu, tak perlu berbohong, cukup alihkan pembicaraan, dengan alasan kamu tak ingin membicarakannya. Hal ini lebih bijaksana tanpa menimbulkan prasangka buruk dan tidak membuat lawan bicara tersinggung. Untuk menjaga privasi, kita tak perlu mengorbankan jalinan persahabatan yang baru dibina, bertindaklah sopan dan bersikaplah santun, tetap menjaga tata krama dan etika tingkah laku. Dengan tetap menjaga norma, persahabatan dunia maya akan terjalin kekal dan langgeng, tanpa harus menjadi bumerang bagi diri sendiri.


Banyak hal yang bisa kita lakukan walaupun hanya dalam dunia maya. Seperti curhat apa yang kita rasakan saat ini ataupun keinginan kita bahkan mimpi kita atau apapun itu bentuk sharingnya. Semua bisa kita lakukan dengan sahabat maya layaknya sahabat nyata. Yang penting, ada hal yang harus ditekankan dan dicatat untuk diri sendiri, yaitu ”Seberapa besar rasa percayamu padanya?” Hal itulah yang tetap harus diingat dan jadikan itu sebagai cambuk bagi diri agar melangkah pada tahap yang aman dan nyaman untuk pribadi kita. Untuk itu, perlu dicatat pula, bagi pribadi, seberapa seringkah kalian bercengkrama? Seberapa lama kalian saling mengenal? Seberapa banyak yang kalian ketahui tentangnya? Seberapa jauh hubugan persahabatan itu sendiri?


Satu hubungan persahabatan itu selain didasari rasa kasih sayang yang tulus dan kejujuran hendaknya pula diikuti dengan sikap saling percaya. Mengapa saya katakan ”Sikap Saling Percaya”? Karena tanpa kepercayaan suatu hubungan itu layaknya lauk yang basi atau air yang kering. Buat apa menjalin satu hubungan baik, jika tanpa kepercayaan. Rasa saling percaya itulah yang akan menciptakan suasana baik dan damai. Tanpa kepercayaan akan timbul rasa prasangka buruk yang membangkitkan kecurigaan sehingga kenyamananpun akan hilang. Maka dari itu, kepercayaan sangatlah penting dalam membina hubungan maya ini.


Saya pertegas lagi ”Kepercayaan”, binalah hubungan itu dengan rasa saling percaya. Agar rasa mawas diri yang timbul karena rasa curiga tidak muncul dalam hubungan pertemanan maya ini. Buatlah tameng bagi diri sendiri agar tercipta jalinan persahabatan yang indah tanpa syak wasangka buruk karena kebohongan yang menjembatani dan memisahkan hubungan persahabatan dunia maya yang sangat rentan, bangunlah kerpercayaan orang lain bagi diri kita dan binalah rasa kepercayaan itu untuk orang lain.



APAKAH ARTI PERSAHABATAN


Apakah arti persahabatan
Bagai metamorfosa kepompong
Menjadi kupu-kupu
Nan cantik indah menawan


Mengapa persahabatan itu rentan
Bagai ulat daun yang harus kuat
Bertahan hidup untuk siap berubah
Menjadi kepompong


Persahabatan yang indah
Jika dihiasi dengan ketulusan hati
Bukan karena nafsu ingin memiliki
Atau pun hasrat ingin menggoda


Adakah persahabatan yang tulus
Tanpa dipecundangi kebejatan
Mampukah persahabatan yang tulus
Menjadikan hidup penuh warna


Mungkin itu hanya khayalan
Mimpi indah dalam dunia maya
Yang akhirnya ’kan dikangkangi
Otak kotor kemunafikan


Pandangan kabur yang melata
Menjilat kehampaan kehidupan
Meludahi kesucian pergaulan
Yang bertopeng kebijakan




JKT, edit 10062009
damai dalam cinta itu indah
love, febi




Seperti yang saya ungkapkan dalam satu karya saya di atas ”Apakah Arti Persahabatan”, dapatkah sebuah ketulusan membina hubungan persahabatan memberi warna kehidupan baru dalam pertalian itu sendiri? Kembali lagi, hanya individu yang bisa menjawab. Marilah kita menebar bibit kebajikan, agar bisa menuai kenikmatan nantinya.




JKT, edit 29082009
damai dalam cinta itu indah
love, febi

4 komentar: